
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PENATALAKSANAAN ATONIA UTERI DI DUA PUSKESMAS DI WILAYAH JAKARTA SELATAN TAHUN 2015.
Syarini Novita
Akademi Kebidanan Keris Husada,Jl. Yos Sudarso Komplek Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Telp/Fax : (021) 78845502
E-mail : syarinibuna@ymail.com
Abstrak
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI, 2012), Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan pospartum dini (50%), dan merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi peripartum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia, pendidikan, sumber informasi, lama bekerja, pelatihan kegawatdaruratan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri di dua puskesmas di wilayah Jakarta selatan. Jenis penelitian yang dilakukan bersifat analitik, dengan desain cross sectional. Populasi peneliti ini sebanyak 20 kasus, dan karena populasi kurang dari 30 maka ditentukan banyaknya sampel dengan sample jenuh yaitu jumlah total populasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji statistik menggunakan uji kai kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang bermakna memiliki hubungan dengan terjadinya abortus adalah usia dengan nilaiX² hit sebesar 14,13> X² tabel sebesar 9,487 dengan db = 4 dan α = 5 %. Pendidikan dengan nilai X² hit sebesar 7,304 > X² tabel sebesar 5,991 dengan db = 2 dan α = 5 %. Sumber informasi dengan nilai X² hit sebesar 9,06> X² tabel sebesar 5,991 dengan db = 2 dan α = 5%. Lama bekerja X² hit sebesar 9,19> X² tabel sebesar 5,991 dengan db = 2 dan α = 5 %. Dan Pelatihan Kegawatdaruratan X² hit sebesar 7,62> X² tabel sebesar 5,991 dengan db = 2 dan α = 5 %. Saran bagi bidan diharapkan kepada bidan untuk sering mengikuti pelatihan agar mengetahui teknik menangani atonia uteri dengan tepat dan cepat.
Kata kunci : atonia uteri, bidan, pengetahuan
Abstract
Based on the Indonesian Demographic and Health Survey (SDKI, 2012), Maternal Mortality Rate (AKI) reached 359 per 100 thousand live births. Atonia uteri is the leading cause of early postpartum haemorrhage (50%), and is the most frequent reason for peripartum hysterectomy. The purpose of this study was to find out the relationship between age, education, information sources, duration of work, emergency training with midwife knowledge about management of atony uteri at two puskesmas in south Jakarta area. The type of research conducted is analytic, with cross sectional design. The population of this research as many as 20 cases, and because the population is less than 30 then determined the number of samples with saturated sample that is the total population. The data used in this study is the primary data. Data analysis used univariate and bivariate analysis with statistical test using chi square test. The results showed that the significant variables have relationship with the occurrence of abortus is the age with the value of X² hit for 14.13> X² table of 9.487 with db = 4 and α = 5%. Education with X² hit value of 7,304> X² table of 5,991 with db = 2 and α = 5%. Source of information with X² hit value of 9.06> X² table of 5.991 with db = 2 and α = 5%. The old working X² hit is 9,19> X² table equal to 5,991 with db = 2 and α = 5%. And Emergency Training X² hit by 7.62> X² table of 5.991 with db = 2 and α = 5%. Suggestions for midwives are expected for midwives to frequently attend training in order to know the techniques of handling uterine atony properly and quickly.
Keywords: uterine atony, midwife, knowledge
Pendahuluan
Rasio kematian ibu di negara berkembang merupakan yang tertinggi, dengan 450 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di sembilan negara maju dan 51 negara berkembang (saptandari P, 2009). Menurut data yang diperoleh dari WHO, angka kematian ibu di Indonesia mencapai 9.900 orang dari 4,5 juta keseluruhan kelahiran pada tahun 2012. Berdasarkan data yang dimiliki oleh WHO, Indonesia berada di peringkat ketiga tertinggi untuk angka kematian ibu di negara ASEAN. Peringkat pertama ditempati oleh Laos dengan 470 kematian ibu per 100.000 kelahiran, sementara angka kematian paling kecil dimiliki oleh Singapura dengan 3 kematian per 100.000 kelahiran (WHO, 2012).
Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian ibu mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Dalam survei yang sama, lima tahun lalu, angka kematian ibu hanya 228 per 100 ribu kelahiran hidup(SDKI, 2012).Secara keseluruhan angka AKI di Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan yaitu93 ibu meninggal dunia tahun 2013, mengalami penurunan sebanyak empat orang dari tahun 2012 sebanyak97 ibu yang meninggal dunia ketika melahirkan (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2014).
Perdarahan postpartum merupakan penyebab kematian maternal terbanyak. Atonia uteri merupakan salah satu penyebab dari perdarahan postpartum dan banyak faktor yang mempengaruhi kejadiannya yaitu atonia uteri 50-60%, retensio plasenta 16-17%, sisa plasenta 23-24%, laserasi jalan lahir 4-5% (Yeyeh, 2014).
Berdasarkan hasil penelitian Liani (2012) dapat disimpulkan bahwa dari 31 orang mayoritas bidan di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar memiliki pengetahuan yang rendah tentang penatalaksanaan atonia uteri yaitu sebanyak 19 bidan (61,3%), berpendidikan DIII yaitu sebanyak 25 bidan (80,6%) dan pernah mengikuti pelatihan tentang penatalaksanaan atonia uteri yaitu sebanyak 17 bidan (54,8%).
Pemerintah Indonesia telah banyak melakukan kebijakan dan berbagaiupaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, antara lain dengan kegiatan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Strategi Menyelamatkan Persalinan Sehat (Making Pregnant Safer) dan penggunaan buku KIA.(lina 2013).Selain untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia bagi para bidan, IBI senantiasa berupaya mengikutkan anggotanya dalam pelatihan dan pendidikan baik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga nonpemerintah. Untuk meningkatkan pendidikan formal bidan seperti D III kebidanan. IBI berusaha membantu mengikutsertakan bidan melalui kegiatan khusus (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2014).
Mengingat masalah atonia uteri sangat berkaitan dengan masalah kematian ibu, maka perlu dilakukan penelitian yang berhubungan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri di dua puskesmas di wilayah Jakarta Selatan tahun 2015.
Metode
Penelitian yang dilakukan bersifat analitikdengan desain yang digunakan adalah desain cross sectional. Penelitian di laksanakan di dua puskesmas bagian kamar bersalin di wilayah Jakarta Selatan yaitu Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dan Puskesmas Kecamatan Cilandak Barat. Populasi dari penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di kamar bersalin di dua puskesmas di wilayah Jakarta Selatan. Jumlahsampel yang diteliti menggunakan sampel jenuh yaitu apabila populasi < 30 maka sampel diambil semuanya (Hidayat, 2007), yaitu sebanyak 20 responden.Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dengan pengisian kuesioner yang diedarkan dan diisi sendiri oleh responden secara langsung.
Analisis data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat. Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Analisis bivariat dilakukan Untuk membuktikan apakah ada hubungan yang bermakna atau tidak antara variabel dependen dan inpenden. Digunakan Chi Square dengan menggunakan derajat kepercayaan 95% dan P Value 0,005.
Hasil Penelitian
Analisis Univariat
Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)
Pengetahuan
1. Baik 4 20
2. Cukup 8 40
3. Kurang 8 40
Usia
1. 20-40 tahun 9 45
2. 40-60 tahun 7 35
3. >60 tahun 4 20
Pendidikan
1. D III Kebidanan 14 70
2. D IV/S1 Kebidanan/Kesmas 6 30
Sumber Informasi
1. Media Cetak 8 40
2. Tenaga Kesehatan 12 60
Lama Bekerja
1. < 5 tahun 7 35
2. ≥ 5 tahun 13 65
Pelatihan Kegawatdaruratan
1. Pernah 6 30
2. Tidak Pernah 14 70
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 40%, usia bidan responden sebagian besar di usia 20-40 tahun sebanyak 45%, pendidikan bidan sebagian besar adalah D III Kebidanan sebanyak 70%, sumber informasi yang didapat responden sebagian besar dari tenaga kesehatan sebanyak 60%, lama bekerja responden sebagian besar adalah dengan lama bekerja ≥ 5 tahun sebanyak 65% dan pelatihan kegawatdaruratan sebagian besar adalah tidak pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan sebanyak 70%.
Analisis Bivariat
Tabel 2 Analisis Bivariat Masing-masing Variabel
Variabel Pengetahuan Total X²
Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
Usia
20-40 tahun 7 77,8 1 11,1 1 11,1 9 100 X² hit 14,13 > X² tabel 9,49 db=4 α=0,05
40-60 tahun 0 0 6 85,7 1 14,3 7 100
>60 tahun 1 25 1 25 1 25 4 100
Pendidikan
D III Kebidanan 8 57,14 5 35,7 1 7,14 14 100 X² hit 7,30 > X² tabel 5,99 db=2 α=0,05
D IV/S1
Kebidanan/Kesmas 0 0 3 50 3 50 6 100
Sumber Informasi
Media Cetak 0 0 5 62,5 3 37,5 8 100 X² hit 9,06 > X² tabel 5,99 db=2 α=0,05
Tenaga Kesehatan 8 66,67 3 25 1 8,33 12 100
Lama Bekerja
< 5 tahun 6 85,7 1 14,3 0 0 7 100 X² hit 9,19 > X² tabel 5,99 db=2 α=0,05
≥ 5 tahun 2 15,4 7 53,8 4 30,8 13 100
Pelatihan Kegawatdaruratan
Pernah 0 0 3 50 3 50 6 100 X² hit 7,62 > X² tabel 5,99 db=2 α=0,05
Tidak Pernah 8 57,14 5 35,7 1 7,14 14 100
Berdasarkan hasil analisis hubungan antara usia bidan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri didapatkan hasil usia 20-40 tahun 77,8% dengan pengetahuan kurang. Hasil uji statistik X² hit 14,13 > X² tabel 9,49 db=4 α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara usia dengan pengetahuan bidan tentang penantalaksanaan atonia uteri.
Hasil variabel kedua yaitu variabel pendidikan bidan didapatkan hasil bahwa bidan yang berpendidikan D III Kebidanan 57,14% dengan pengetahuan kurang. Hasil uji statistik X² hit 7,30 > X² tabel 5,99 db=2 α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri.
Hasil variabel sumber informasi yang didapat bidan dari tenaga kesehatan 66,67% dengan pengetahuan kurang. Hasil uji statistik X² hit 9,06 > X² tabel 5,99 db=2 α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara sumber informasi dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri.
Hasil variabel lama bekerja bidan < 5 tahun 85,7% dengan pengetahuan kurang. Hasil uji statistik Hasil uji statistik X² hit 9,19> X² tabel 5,99 db=2 α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara lama bekerja dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri.
Hasil variabel pelatihan kegawatdaruratan, bidan tidak pernah mengikuti pelatihan kegawatdaruratan 57,14% dengan pengetahuan kurang. Hasil uji statistik Hasil uji statistik X² hit 7,62> X² tabel 5,99 db=2 α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan bermakna antara pelatihan kegawatdaruratan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri.
Pembahasan
Penelitian ini menunjukkan kelima variabel memiliki hubungan bermakna dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri yaitu usia, pendidikan, sumber informasi, lama bekerja dan pelatihan kegawatdaruratan di dua Puskesmas wilayah Jakarta Selatan.
Usia memengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik (Budiman, 2013). Penelitian ini sejalan pada penelitian di Rumah Sakit Umum Cut Nyak Dhien Meulaboh Kabupaten Aceh Barat (Ernayanti, 2014) dapat dikatakan ada hubungan antara usia bidan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri. Dari literatur dan hasil penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi bahwa umur mempengaruhi pengetahuan bidan terhadap penatalaksanaan atonia uteri lahir. umur bidan yang relatif muda belum mempunyai tingkat kematangan dan kekuatan dalam berfikir dan bekerja.
Pendidikan memengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang, makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi, maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan (Budiman, 2014). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar tahun 2012 (Liani, 2012) dapat dikatakan ada hubungan antara pendidikan bidan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri. Dari literatur dan hasil penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi bahwa pendidikan mempengaruhi pengetahuan bidan karena jika bidan tersebut berpendidikan rendah maka kemampuan untuk menyerap informasi tentang kesehatan pun akan lebih sulit terhadap penatalaksanaan atoni uteri.
Sumber informasi adalah segala sesuatu yang yang menjadi perantara dalam menyampaikan informasi, media informasi untuk komunikasi massa. Sumber informasi dapat diperoleh melalui media cetak (surat kabar, majalah), media elektronik (televisi, radio, internet), dan melalui kegiatan tenaga kesehatan seperti seminar yang diadakan (Notoadmodjo, 2003). Penelitian ini sejalan dengan penelitian di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh (Mahdalena, 2014) dapat dikatakan ada hubungan antara pendidikan bidan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri. Dari literatur dan hasil penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi bahwa sumber informasi sangat mempengaruhi pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri, karena semakin banyak sumber informasi yang diperoleh tentang atonia uteri.
Lama bekerja adalah lama waktu untuk melakukan suatu kegiatan atau lama waktu seseorang sudah bekerja (KBBI, 2010). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian di Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang Provinsi Banten (Yuliustina, 2011) dapat dikatakan ada hubungan antara lama bekerja bidan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri.Dari literatur dan hasil penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi bahwa semakin lama bekerja semakin banyak pengalaman dan semakin banyak kasus yang ditangani akan membuat seorang bidan akan mahir dan terampil dalam menyelesaikan pekerjaan.
Dengan pelatihan mempunyai ruang lingkup untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan dan sikap seseorang dalam dengan perspektif waktu pada masa yang akan datang (Depkes RI, 2005). Hasil penelitian yang didapat sejalan dengan penelitian di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar 2012 (Liani 2012) dapat dikatakan ada hubungan antara pelatihan bidan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri. Dari literatur dan hasil penelitian yang ditemui, peneliti berasumsi bahwa bidan yang telah melakukan pelatihan mempunyai keterampilan dan kepatuhan dalam penatalaksanaan atonia uteri yang lebih baik daripada yang tidak melakukan pelatihan.
Kesimpulan
Tingkat pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri di dua puskesmas di wilayah Jakarta Selatan adalah berpengetahuan cukup dan kurang karena terdapat masing-masing 40%. Variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan atonia uteri yaitu variabel usia, pendidikan, sumber informasi, lama bekerja dan pelatihan kegawatdaruratan.
Saran
Saran untuk bidan di dua puskesmas di wilayah Jakarta Selatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan di puskesmas dengan cara mengikuti kegiatan pelatihan kegawatdaruratan maupun seminar tentang kegawatdaruratan.
Referensi
Arikunto, Suharsimi (2010), ProsedurPenelitian, PT RinekaCipta, Jakarta
Budiman, dkk (2013),KapitaSelektaKuesioner, SalembaMedika, Jakarta
Cunningham et al (2012), Obstetri Williams Volume 1 Edisi 23, EGC, Jakarta
_______. (2005), Obstetri Williams Volume 1 Edisi 21, EGC, Jakarta
Dahlan, MuhamasSopiyudin (2011), StatistikUntukKedokterandanKesehatan, SalembaMedika, Jakarta
Fatimah, dkk (2009), MembuatUsulan proposal KTI danLaporanHasil KTI, CV Trans Info Media, Jakarta
Hidayat, Aziz Alimul (2007), Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.
Indrayani, dkk (2013), AsuhanPersalinandanBayiBaruLahir, CV Trans Info Media, Jakarta
Lenovo, Kenneeth J, dkk (2009), Obstetri WilliamEdisi 21, EGC, Jakarta
Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. (2008), Buku Ajar Patologi ObstetriUntukMahasiswaKebidanan, EGC, Jakarta
_______. (2007), PengantarKuliahObstetri, EGC, Jakarta
_______. (2010), Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB Edisi 2, EGC, Jakarta
Maryunani, Anik, dkk (2013), Asuhan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal, CV Trans Info Media, Jakarta
Moctar, Rustam (2011), Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 3, EGC, Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo (2012), Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. Dkk. (2011). Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Ed 4. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
_______. (2010). Ilmu kebidanan. PT Bina Pustaka :Yogjakarta
Rayburn, William F (2001), ObstetridanGinekologi, WidyaMedika, Jakarta
Reeder, Sharon J (2011), KeperawatanMaternitasEdisi 18 Volume 1, EGC, Jakarta
Rukiyah, Ai Yeyeh (2014), AsuhanKebidananPatologiKebidanan 4, TIM, Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari, dkk (2010), BukuPanduanPraktisPelayananKesehatan Maternal dan Neonatal Edisi 1, PT BinaPusakaSarwonoPrawirohardjo, Jakarta
_______. (2009), Buku AcuhannasionalPelayananKesehatan Maternal dan Neonatal, PT BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo, Jakarta
Sastrawinata, Sulaiman et al. (2004), ObstetriPatologiEdisi 2, EGC, Jakarta
Sucyana, dkk (2013), Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Konseling Pada Ibu Postpartum Dengan Stillbirth Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Slamet Garut, Jurnal Pendidikan Bidan, ISSN : 2089-2225,http://www.jurnalpendidikanbidan.com/arsip/36-februari-2013/93, Diakses tanggal 11 November 2014
Varney, Helen, et al (2007), Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 2, EGC, Jakarta
WHO (2001), ModulHemoragi Postpartum, EGC, Jakarta
_______. (2013), Pelayanan Kesehatan IbuDi Fasilitas KesehatanDasar Dan Rujukan, UNFPA, Jakarta
Wiknjosastro, Hanifa (2007), Ilmu Bedah Kebidanan, YBP-SP, Jakarta
Wiknyosastro, Gulardi H, dkk (2008), ModulPelatihanPenyegaranKeterampilanKlinisBagiBidanKegawatdaruratanObstetridan Neonatal Serta Kontrasepsi. YayasanPendidikanKesehatanPerempuan, Jakarta
_______. (2008), AsuhanPersalinan Normal, JNPK-KR, Jakarta
Ernayanti (2013), Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan bidan terhadap penanganan Asfiksia pada bayi baru lahir di rumah sakit umum cut nyak dhien meulaboh kabupaten aceh barat,180.241.122.205/docjurnal/ERNAYANTI-jurnal_erna_yanti.pdf, Diakses tanggal 08 Desember 2014
Gustiawati, Irma (2012), Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Partograf Oleh Bidan Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012, http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20320586-S-Irma%20Gustiawati.pdf, Diakses tanggal 25 November 2014.
Liani (2012), Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang penatalaksanaan Atonia Uteri Di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar,http://180.241.122.205:32/index.php?jurnal=10010168&id prodi=12, Diakses tanggal 04 November 2014
Syahputri, Harmadhan (2011), Hubungan Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalamn Dengan Pengetahuan Bidan Dalam Pengisisan Partograf Di Wilayah Kerja Puskesmas Kuta Alam Banda Aceh, http://180.241.122.205/dokti/ HARMADHAN SYAHPUTRI- 10030008.pdf,Diakses Tanggal 19 November 2014.
Tarigan, Erlitna (2008), Pengetahuan Dan Sikap Bidan Dalam Mendeteksi Atonia Uteri Di Kecamatan Delitua, http://core.kmi.open.ac.uk/display/15409387 Diakses tanggal 16 November 2014
Yusniar (2013), Hubungan Informasi dan Pendidikan dengan Pengetahuan Bidan Tentang Hypnobirthing di Puskesmas Krueng Mane Kabupaten aceh Utara,http://180.241.122.205/docjurnal/YUSNIARjurnal_kak_niar.pdfDiakses tanggal11 November 2014
Volume 1, No. 1, Mei 2018 : Jurnal Ilmiah Kesehatan
DAFTAR ISI
Halaman Judul............................................................................................................................ i Susunan Dewan Redaksi ........................................................................................................... ii Kata Pengantar Redaksi ............................................................................................................ iii Daftar Isi ................................................................................................................................... iv Pedoman Penulisan Naskah ...................................................................................................... v
Jurnal Ilmiah Kesehatan, Akademi Kebidanan Keris Husada
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian MP-Asi pada Bayi kurang dari 6
Bulan di RW 02 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara.................................................................
1
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan bidan tentang penatalaksanaan
Atonia Uteri di dua Puskesmas di wilayah Jakarta Selatan tahun 2015 .............................. 12
Faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan siklus dan Disminore saat menstruasi
pada mahasiswi Akademi Kebidanan Keris Husada............................................................ 20
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang Pap Smear di RW 002
Kelurahan Pondok Rajeg Kabupaten Bogor. .......................................................................
25
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan pencegahan Infeksi dalam Praktik
Kebidanan bagi Mahasiswa Akademi Kebidanan Keris Husada Jakarta Selatan................
33
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian Kapsul Vitamin A pada Balita
diPosyandu Dahlia RW 02 Kelurahan Lagoa Jakarta Utara tahun 2015 ............................ 46
Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemakaian Kontrasepsi IUD pada Ibu usia
Produktif di RT 01 RW 03 Desa Cikeas Ilir Ciangsana Bogor Jawa Barat tahun 2014 ...... 52
Faktor yang berhubungan dengan kinerja Bidan dalam pelaksanaan Inisiasi menyusu
dini di RSIA Budi Kemuliaan Jakarta.................................................................................. 63
Volume 1, No. 1, Mei 2018 : Jurnal Ilmiah Kesehatan
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
A. PANDUAN UMUM
1. Naskah yang diajukan untuk diterbitkan dapat berupa : Penelitian, Studi kasus, dan studi pustaka di bidang kesehatan khususnya maupun bidang pendidikan umumnya.
2. Naskah merupakan karya ilmiah asli dalam sepuluh tahun terakhir dan belum pernah dipublikasikan.
3. Naskah yang telah diterbitkan menjadi hak milik redaksi dan naskah tidak boleh diterbitkan dalam bentuk apapun tanpa persetujuan redaksi dan pernyataan dalam naskah sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.
4. Semua naskah ditelaah secara anonim oleh reviwer yang ditunjuk oleh penyunting dan penulis artikel diberi kesempatan untuk melakukan perbaikan naskah atas dasar saran dari reviwer atau penyunting.
5. Kepastian penerbitan dan penolakan naskah akan diberitahunkan melalui email penulis.
6. Menyerahkan surat pernyataan dari penulis yang sudah ditandatangani diatas materai 6.000 bersama dengan naskah ilmiah.
7. Surat pernyataan dikirim dalam bentuk pdf dan naskah ilmiah dikirim bentuk file dokumen
Microsoft Word, kedua file tersebut dikirim ke email : info@akbidkerishusada.ac.id
B. FORMAT PENULISAN
Manuskrip harus ditulis dalam bahasa Indonesia, dengan judul, abstrak dan kata kunci dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dengan format seperti yang tertuang dalam petunjuk penulisan ini. Persiapan manuskrip meliputi format pengetikan naskah dan penulisan isi setiap bagian naskah dan penulis wajib memastikan naskahnya tidak ada kesalahan pengetikan.
Format Manuskrip, meliputi :
a. Manuskrip ditulis 10-15 halaman termasuk daftar pustaka.
b. Jenis huruf Time New Roman dalam ukuran 12 (kecuali judul dengan font 14 dan abstrak font 10), spasi 1,5 pada kertas ukuran A4. Batas/Margin tulisan pada empat sisi berjarak
2 cm. tanpa indentasi dan menggunakan spasi antar paragraph. c. Nomor halaman ditulis pada pojok kanan atas.
d. Gambar dan tabel tidak dikelompokan tersendiri melainkan terintegrasi dengan naskah/
manuskrip.
Volume 1, No. 1, Mei 2018 : Jurnal Ilmiah Kesehatan
Bagian dari manuskrip hasil penelitian ditulis dengan urutan IMRAD (Introduction, Methods, Result and Discussion). Secara rinci meliputi bagian judul, data lemgkap penulis, abstrak (Indonesia dan Inggris), kata Kunci (Indonesia dan Inggris), latar belakang (pada tinjauan pustaka ditulis pendahuluan), metodologi (tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka), hasil (tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka), pembahasan (tidak untuk manuskrip tinjauan pustaka) dan kesimpulan (termasuk didalamnya saran).
Referensi Naskah dikirim kepada : Tim Redaksi Jurnal Ilmiah Kesehatan Akademi
Kebidanan Keris Husada Jalan Yos Soedarso, Komplek Marinir Cilandak, Cilandak Timur
Jakarta Selatan atau dikirim ke Email : info@akbidkerishusada.ac.id.